Rabu, 28 Januari 2015

Menentukan Kekuatan dan Kelemahan Jaringan


Tujuan
  • Mengidentifikasi dan mencatat kekuatan dan kelemahan jaringan
Langkah 1: Mengetahui Lokasi Fisik dari Peralatan.
  1. Ganti dari Logical Workplace ke Physical Workplace, masuk ke Home City dan catat jangkauan sinyal wireless di sekitar gedung  Perusahaan Film.
  2. Masuk ke gedung Film Company dan catat jangkauan sinyal wireless di dalam gedung dan lokasi sekitar ruang kabel dan ruang kerja.
  3. Masuk ke ruang kabel dan catat berbagai peralatan client devices dan peralatan jaringan yang ada.
Lankah  2: Mengetahui Konfigurasi Peralatan.

  1. Ganti dari Physical Workplace ke Logical Workplace.
  2. Akses setiap peralatan jaringan di Perusahaan Film dengan menggunanakan perintah seperti : show running-config, show version, show interfaces dan perintah lainnya.
Nama Pera
latan
GAMBAR
Tipe Hard
ware
Versi Soft
ware
Inter
face
yang dimiliki
FC-CPE-1
Cisco Router tipe C1841
c1841-ipbase-mz.123-14.T7.bin
FastEthernet 0/0
FastEthernet 0/1
FC-CPE-2
Cisco Router tipe C1841
c1841-ipbase-mz.123-14.T7.bin
FastEthernet 0/0
FastEthernet 0/1
Ethernet 0/0/0












  1. Carilah informasi kecepatan dari berbagai link, passwords, traffic filtering dan setiap informasi berharga yang dapat ente kumpulkan.
Langkah 3: Evaluasi Jaringan.
         Berdasarkan atas pengamatan yang telah bro/sist lakukan, dari Langkah 1 dan 2, urutkan kulitas jaringan di masing-masing lokasi pada tabel dan berikan nilai dari skala 1 (paling rendah) ke 5 (paling tinggi).
Urutan Jaringan
Peralatan Jaringan
Skor
Access Layer
FC-ASW-1
FC-ASW-2
Production Switch
FC-AP
4
4
3
3
Distribution Layer
-
0
Core Layer
FC-CPE-1
FC-CPE-2
3
3

 Langkah 4: Umpan Balik
  1. Buatlah daftar kekuatan dari jaringan yang ada !
1.       Sudah terdapat ruang kabel (wiring closet) sehingga terdapat ruang khusus buat router dan switch.
2.      Server dan PC termasuk model baru.
3.      Switch dan router termasuk produk yang handal
  1. Buatlah daftar kelemahan dari jaringan yang ada !.
    1. Desain Flat network masih digunakan pada jaringan ini.
    2. Tidak memiliki Lapisan Distribusi
    3. Tidak benar-benar memiliki Lapisan Inti (Core Layer)
    4. Penempatan Server harus di Server Farm
    5. Tidak menggunakan pengamatan IP yang bertingkat
    6. Penerapan keamanan sangat terbatas.

Menjelajahi Fungsi Access Layer


Tujuan
Menjelaskan fungsi Network Access Layer termasuk didalamnya peralatan yang biasa terinstall dengan media kabel.
Persiapan
Peralatan yang ter-install di Lapisan Access biasanya terdiri atas Switch Layer 2 yang menghubungkan sekelompok server, workstation, dan peralatan akhir lainnya. Peralatan Switch di Access Layer kemudian dihubungkan dengan peralatan Layer 3 seperti Router dan Switch multi-layer yang ada di Lapisan Distribution. Sebuah ruangan tambahan akan dipakai oleh bagian Sales dan Marketing dari perusahaan tersebut. Komputer – komputer di ruangan tersebut telah disetel dan dikonfigurasikan dan instalasi kabel untuk Switch telah diinstall juga. Anda diminta untuk menghubungkan switch ke peralatan akhir pengguna dan ke router pada lapisan Distribution. Selain itu Anda diminta mengkonfigurasikan Switch tersebut dan memeriksa koneksinya sebagai peralatan utama pada jaringan ini.
Langkah 1: Menghubungkan Switch pada Lapisan Access.
  1. Gunakan kabel yang sesuai, hubungkan interface pertama pada Switch Access1B ke interface yang tersisa pada Router Distribution1.
  2. Gunakan kabel yang sesuai, hubungkan PC Sales2 ke interface berikutnya pada Switch Access1B.
  3. Gunakan kabel yang sesuai, hubungkan PC Marketing2 ke interface berikutnya pada Switch Access1B.
Langkah  2: Mengkonfigurasikan Switch pada Lapisan Access.
  1. Gunakan CLI pada Switch Access1B, konfigurasikan interface yang terkoneksi pada Router Distribution1 untuk membawa traffic bagi seluruh VLAN yang ada.
Access1B>ena
Access1B#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Access1B(config)#int fa0/1
Access1B(config-if)#switchport mode trunk
Access1B(config-if)#switchport trunk allowed vlan all
  1. Gunakan CLI pada Switch Access1B, konfigurasikan interface yang terhubung dengan PC Sales2 untuk membawa traffic yang berasal hanya dari VLAN 11.
Access1B(config)#int fa0/2
Access1B(config-if)#switchport access vlan 11
  1. Gunakan CLI pada Switch Access1B, konfigurasikan interface yang terhubung dengan PC Marketing2 untuk membawa traffic yang berasal hanya dari VLAN 21.
          Access1B(config)#int fa0/3
          Access1B(config-if)#switchport access vlan 21
  1. Uji konfigurasi Anda dengan menggunakan tombol Check Results. Betulin klo ada errors di konfigurasinya.
Langkah 3: Menguji Konektifitas.
  1. Dari PC Sales2, ping server Sales dengan IP Address 192.168.10.2. Ping server HR dengan IP Address 192.168.40.2. Ping server Web dengan IP Address 192.168.0.3. Semua ping harusnya successful, jika nggak periksa konfigurasi.
PC>ping 192.168.10.2
Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=11ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=15ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=18ms TTL=127
Ping statistics for 192.168.10.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 11ms, Maximum = 19ms, Average = 15ms
PC>ping 192.168.40.2
Pinging 192.168.40.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=20ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=13ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=25ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=23ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.40.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 13ms, Maximum = 25ms, Average = 20ms
PC>ping 192.168.0.3
Pinging 192.168.0.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=20ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=21ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=23ms TTL=127
Ping statistics for 192.168.0.3:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 19ms, Maximum = 23ms, Average = 20ms
  1. Dari PC Marketing2, ping server Sales dengan IP Address 192.168.10.2. Ping server HR dengat IP Address 192.168.40.2. Ping server Web dengan IP Address 192.168.0.3. Semua ping harusnya successful, jika nggak periksa konfigurasi.
PC>ping 192.168.10.2
Pinging 192.168.10.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=11ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=15ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 192.168.10.2: bytes=32 time=18ms TTL=127
Ping statistics for 192.168.10.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 11ms, Maximum = 19ms, Average = 15ms
PC>ping 192.168.40.2
Pinging 192.168.40.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=20ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=13ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=25ms TTL=126
Reply from 192.168.40.2: bytes=32 time=23ms TTL=126
Ping statistics for 192.168.40.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 13ms, Maximum = 25ms, Average = 20ms
PC>ping 192.168.0.3
Pinging 192.168.0.3 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=20ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=21ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 192.168.0.3: bytes=32 time=23ms TTL=127
Ping statistics for 192.168.0.3:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 19ms, Maximum = 23ms, Average = 20ms
  1. Dari Web Browser di PC Sales2, mintalah halaman web dengan URL http://www.Discovery.com (di Packet Tracer URL harus case sensitive). Halaman web harusnya tampil.
  2. d. Ganti ke Simulation mode. Dari Web Browser milik PC Sales2 klik tombol Go untuk meminta halaman itu lagi. Klik Auto tombol Capture / Play untuk mengamati aliran traffic dari Access layer melalui hierarchical network ke server farm


Menampilkan Fungsi dari Distribution Layer


Tujuan
  • Mendemonstrasikan fungsi yang dibentuk oleh peralatan Distribution Layer.
Latar Belakang / Persiapan
VLANs dapat ditambahkan ke jaringan untuk keperluan keamanan dan mengatur lalu lintas data. Peralatan di VLAN yang terpisah dapat berkomunikasi setidaknya menggunakan router yang dipergunakan untuk membantu terwujudnya komunikasi tersebut. Amati bagaimana packet filtering dan route summarization mengubah hal tersebut menggunakan mode simulasi.
Langkah 1: Setup penyaringan pada mode Simulation untuk menangkap routing protocol.
  1. Masuk ke simulation mode pada packet tracer.
  2. Click pada tombol edit filters.
  3. Pilih EIGRP
  4. Click pada tombol Reset Simulation.
  5. Click Auto Capture/Play
  6. Amati proses update EIGRP.
Langkah  2: Uji konektifitas antar peralatan jaringan menggunakan mode Realtime.
  1. Dari PC0 ping PC1, PC2, PC3, dan PC4.
PC>ping 172.16.2.2
Pinging 172.16.2.2 with 32 bytes of data:
Reply from 172.16.2.2: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 172.16.2.2: bytes=32 time=18ms TTL=127
Reply from 172.16.2.2: bytes=32 time=15ms TTL=127
Reply from 172.16.2.2: bytes=32 time=16ms TTL=127
Ping statistics for 172.16.2.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 15ms, Maximum = 19ms, Average = 17ms
PC>ping 172.16.3.2
Pinging 172.16.3.2 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 172.16.3.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
PC>ping 172.16.4.2
Pinging 172.16.4.2 with 32 bytes of data:
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=21ms TTL=125
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=26ms TTL=125
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=27ms TTL=125
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=20ms TTL=125
Ping statistics for 172.16.4.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 20ms, Maximum = 27ms, Average = 23ms
  1. Dari PC1 ping PC0, PC2, PC4, PC3
PC>ping 172.16.1.2
Pinging 172.16.1.2 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 172.16.1.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
PC>ping 172.16.3.2
Pinging 172.16.3.2 with 32 bytes of data:
Reply from 172.16.3.2: bytes=32 time=2ms TTL=128
Reply from 172.16.3.2: bytes=32 time=2ms TTL=128
Reply from 172.16.3.2: bytes=32 time=4ms TTL=128
Reply from 172.16.3.2: bytes=32 time=3ms TTL=128
Ping statistics for 172.16.3.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 2ms, Maximum = 4ms, Average = 2ms
PC>ping 172.16.4.2
Pinging 172.16.4.2 with 32 bytes of data:
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=14ms TTL=127
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=16ms TTL=127
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=19ms TTL=127
Reply from 172.16.4.2: bytes=32 time=17ms TTL=127
Ping statistics for 172.16.4.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 14ms, Maximum = 19ms, Average = 16ms
Langkah 3: Uji konektifitas antar peralatan jaringan menggunakan mode Simulation.
  1. Ganti dari mode Realtime ke mode Simulation.
  2. Tambahkan sebuah simple PDU dari PC1 ke PC0. Click Capture/Forward sampai PDU lengkap melakukan perjalan ke PC1 hingga kembali.
  3. Pada event list lihat PDU events.

  1. Tambahkan PDU lain dari PC0 ke PC2.
Umpan Balik
  1. Mengapa PC0 tidak dapat berkomunikasi dengan PC1 namun PC1 dapat berkomunikasi dengan default gateway milik PC0?
Karena pada router Distribution 1 terdapat ACL inbound dengan ketentuan bahwa semua paket yang berasal dari network 172.16.1.0 dengan wildcard 0.0.0.255 tidak diperkenankan untuk menjangkau network 172.16.3.0 dengan wildcard 0.0.0.255, sehingga paket DITOLAK dan DIBUANG.


  1. Apa pengaruh yang berkaitan dengan konektifitas menggunakan subinterface?
Trafik data yang berasal dari berbagai komputer akan berbagi bandwidth karenanya gunakan interface pada Router dengan minimum bandwidth 1 Gbps
  1. Mengapa sebuah router pada topologi harus dapat mengkomunikasikan antar VLAN?Karena memang hanya router yang dapat mengkomunikasikan antar VLAN sedangkan switch tidak.